Penggunaan satu atau gabungan beberapa
teknik pengumpulan informasi dalam rangka analisis jabatan dikatakan tepat
apabila bermanfaat dalam peningkatan manajemen sumber daya manusia, sehingga
sumber daya manusia dalam organisasi mampu lebih mengoptimalkan kontribusinya
ke arah pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Melalui tahapan-tahapan
analisis jabatan, tahap persiapan, dan tahap pengumpulan, seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 2.3, bagian personalia memperoleh informasi jabatan,
selanjutnya informasi ini di masukkan kedalam formulir yang dapat digunakan,
seperti uraian jabatan, persyaratan jabatan, dan standar jabatan. Bersama-sama,
penerapan analisis jabatan ini memberikan suatu sistem sumber daya manusia.
1.
Uraian jabatan
Yang dimaksud dengan uraian jabatan adalah
suatu pernyataan tertulis yang menguraikan berbagai aspek pekerjaan. Pada
umumnya hal-hal yang diuraikan mencakup :
-
Nama jabatan pelaksana pekerjaan
tertentu
-
Kode jabatan
-
Tanggal uraian jabatan dibuat
-
Penyusun/penulis uraian jabatan
-
Lokasi pekerjaan dilakukan
-
Tingkat jabatan
-
Nama pengawas atau atasan langsung
yang bersangkutan
-
Uraian singkat pekerjaan
-
Kewajiban-kewajiban
-
Status jabatan
-
Persetujuan pengawas agar menjamin ketepatan
uraian pada butir-butir yang terdapat dalam lembar uraian pekerjaan
Dalam suatu organisasi, semua uraian jabatan
mengikuti gaya yang sama, meskipun bentuk dan isinya mungkin berbeda. Salah
satu pendekatannya adalah menulis suatu uraian cerita yang menggambarkan
jabatan dalam beberapa paragrap atau gaya lainnya dengan membagi uraian jabatan
menjadi beberapa sub bagian seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.4,
menunjukkan suatu uraian jabatan yang serupa dengan cheklist analisis jabatan
yang semula menghasilkan data.
2.
Spesifikasi jabatan
Perbedaan antara uraian jabatan dan
persyaratan jabatan adalah perbedaan perspektif/pandangan. Suatu uraian jabatan
merumuskan apa yang dilakukan oleh jabatan. Sedangkan suatu persyaratan jabatan
menggambarkan apa yang dituntut oleh jabatan dari pekerja-pekerja yang
melaksanakannya dan faktor-faktor manusia yang disyaratkan. Dengan kata lain
spesifikasi jabatan menonjolkan karakteristik manusia yang diperlukan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan tertentu. Oleh karena keduanya memusatkan pada
jabatan, maka sering digabungkan dalam satu dokumen. Akantetapi penggabungan
dua dokumen ini hanya disebut sebagai uraian pekerjaan.
Suatu lembar informasi tentang spesifikasi
jabatan biasanya mencakup :
-
Nama jabatan pelaksana pekerjaan
tertentu
-
Kode jabatan
-
Tanggal spesifikasi jabatan dibuat
-
Penyusun/penulis spesifikasi jabatan
-
Lokasi pekerjaan dilakukan
-
Tingkat jabatan
-
Nama pengawas atau atasan langsung
yang bersangkutan
-
Kecakapan yang meliputi pendidikan,
pelatihan dan pengalaman
-
Persyaratan khusus yang harus dipenuhi
baik secara fisik ataupun mental
-
Kondisi pekerjaan
3.
Standar jabatan
Analisis jabatan mempunyai penerapan yang
ketiga, standar pelaksanaan jabatan. Standar ini mempunyai dua fungsi, yaitu
sebagai tujuan atau sasaran dari jabatan bagi usaha pegawai dan merupakan
kriteria terhadap suksesnya jabatan diukur. Semua sistem pengawasan mempunyai empat hal yang
penting yaitu standar pelaksanaan, ukuran, koreksi, dan umpan balik.
Standar pelaksanaan jabatan dikembangkan dari informasi analisis
jabatan, dan kemudian pelaksanaan pekerjaan yang sesungguhnya diukur. Apabila
pelaksanaan pekerjaan yang diukur menyimpang dari standar jabatan, maka
diadakan tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan digunakan sebagai umpan balik
terhadap standar dan pelaksanaan pekerjaan yang sesungguhnya. Umpan balik ini
mengakibatkan perubahan-perubahan baik dalam standar-standar (apabila standar
ini tidak tepat) maupun dalam pelaksanaan jabatan yang sesungguhnya.
No comments:
Post a Comment