Program latihan menurut Handoko (1995:110) dirancang untuk meningkatkan
prestasi kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan
kerja. Ada dua kategori pokok program latihan manajemen:
1.
Metode Praktis
Teknik-teknik
“on the job trainning” merupakan metode latihan
yang paling banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan yang baru
dengan supervisi langsung, seorang “pelatih” yang berpengalaman. Berbagai macam
teknik ini yang biasa digunakan dalam praktek adalah sebagai berikut:
©
Rotasi
jabatan merupakan latihan dengan memberikan kepada karyawan pengetahuan tentang
bagian-bagian organisasi yang berbeda dan praktek berbagai macam ketrampilan
manajerial
©
Latihan
instruksi pekerjaan merupakan latihan dengan memberikan petunjuk-petunjuk
pekerjaan diberikan secara langsung pada pekerjaan dan digunakan terutama untuk
melatih para karyawan tentang cara pelaksanaan pekerjaan sekarang
©
Magang
merupakan latihan dengan memberikan proses belajar dari seorang atau beberapa
orang yang telah berpengalaman. Pendekatan
itu dapat dikombinasikan dengan latihan “off job trainning”. Hampir semua
karyawan pengrajin (care off), seperti tukang kayu dan ahli pipa atau tukang
ledeng, dilatih dengan program-program magang formal. Aksestensi dan internship adalah bentuk lain program magang
©
Pengarahan
merupakan latihan dengan penyelia atau atasan memberikan bimbingan dan
pengarahan kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka. Hubungan
penyelia dan karyawan sehingga bawahan serupa dengan hubungan kotor mahasiswa
© Penugasan sementara merupakan latihan
dengan memberikan penempatan karyawan pada posisi manajerial atau sebagai
anggota panitia tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan
2.
Metode Simulasi
Dengan
metode ini karyawan peserta latihan representasi tiruan (artificial). Suatu aspek organisasi dan diminta untuk menanggapinya seperti
dalam keadaan sebenarnya. Diantara metode-metode simulasi yang paling umum
digunakan adalah sebagai berikut:
1. Metode Studi Kasus.
Deskripsi
tertulis suatu situasi pengambilan keputusan nyata disediakan. Aspek organisasi
terpilih diuraikan pada lembar kasus.Karyawan yang terlibat dalam tipe latihan
ini diminta untuk mengidentifikasikan masalah-masalah, menganalisa situasi dan
merumuskan penyelesaian-penyelesaian alternatif. Dengan metode kasus, karyawan
dapat mengembangkan ketrampilan pengambilan keputusan.
2. Permainan Rotasi Jabatan
Teknik ini
merupakan suatu peralatan yang memungkinkan para karyawan (peserta latihan)
untuk memainkan berbagai peranan yang berbeda. Peserta ditugaskan untuk
individu tertentu yang digambarkan dalam suatu periode dan diminta untuk
menanggapi para peserta lain yang berbeda perannya. Dalam hal ini tidak ada
masalah yang mengatur pembicaraan dan perilaku. Efektifitas metode ini sangat
bergantung pada kemampuan peserta untuk memainkan peranan (sedapat mungkin
sesuai dengan realitas) yang ditugaskan kepadanya. Teknik role playing dapat
mengubah sikap peserta seperti misal menjadi lebih toleransi terhadap perbedaan
individual, dan mengembangkan ketrampilan, ketrampilan
antar pribadi (interpersonal skill).
3. Permainan Bisnis.
Bussiness
(management) game adalah suatu simulasi
pengambilan keputusan skala kecil yang dibuat sesuai dengan kehidupan bisnis
nyata. Permainan bisnis yang komplek biasanya dilakukan dengan bantuan komputer
untuk mengerjakan perhitungan-perhitungan yang
diperlukan. Permainan di sistem dengan aturan-aturan tentunya yang diperoleh
dari teori ekonomi atau dari study operasi-operasi bisnis atau industri secara
terperinci. Para peserta memainkan “game” dengan memutuskan harga produk yang
akan dipasarkan, berapa besar anggaran penjualan, siapa yang akan ditarik dan
sebagainya. Tujuannya adalah untuk melatih parakaryawan (atau manajer) dalam
pengambilan keputusan dan cara mengelola operasi-operasi perusahaan.
4. Ruang Pelatihan
Agar
program latihan tidak mengganggu operasi-operasi normal, organisasi menggunakan
vestibule trainning. Bentuk latihan ini bukan dilaksanakan oleh atasan
(penyelia), tetapi oleh pelatih-pelatih khusus. Area-area yang terpisah dibangun
dengan berbagai jenis peralatan sama seperti yang akan digunakan pada pekerjaan
sebenarnya.
5.
Latihan
Laboratorium
Teknik ini
adalah suatu bentuk latihan kelompok yang terutama digunakan untuk
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan antar pribadi. Salah satu bentuk latihan
laboratorium yang terkenal adalah latihan sensitivitas dimana peserta belajar
menjadi lebih sensitif (peka) terhadap perasaan
orang lain dan lingkungan. Latihan ini berguna untuk mengembangkan berbagai
perilaku bagi tanggung jawab pekerjaan diwaktu yang akan datang
6.
Program-program
pengembangan eksekutif
Program-program
ini biasanya diselenggarakan di Universitas atau lembaga-lembaga pendidikan
lainnya. Organisasi bisa mengirimkan para karyawannya untuk mengikuti paket-paket
khusus yang ditawarkan atau bekerjasama dengan suatu lembaga pendidikan untuk
menyelenggarakan secara
khusus suatu bentuk penataran, pendidikan atau latihan sesuai kebutuhan
organisasi.
Bentuknya
bisa seperti :
© Kuliah
© Presentasi melalui video
© Metode konferensi
© Instruksi terprogram
© Instruksi melalui computer
© T-Group Training ( 3 Tahap : Pencairan, Perubahan, Pembekuan
Kembali)
© Behavior Modelling
No comments:
Post a Comment