Imunologi merupakan suatu ilmu yang sangat kompleks, tetapi disadari bahwa adanya pengertian tentang fungsi dasar dari sistem imun akan sangat berguna untuk mengerti bagaimana vaksin itu bekerja dan untuk penggunaan yang tepat.
Pencegahan/perlindungan terhadap penyakit infeksi dihubungkan dengan suatu kekebalan, yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif. Kekebalan aktif adalah perlindungan yang dihasilkan oleh sistem kekebalan seseorang sendiri. Jenis kekebalan ini biasanya menetap sendiri. Kekebalan pasif adalah perlindungan yang diberikan oleh zat-zat yang dihasilkan oleh hewan atau manusia yang diberikan oleh orang lain, biasanya melalui suntikan. Kekebalan pasif sering memberikan perlindungan yang efektif, tetapi perlindungan ini akan menurun setelah beberapa minggu atau bulan.
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah suatu sistem yang sangat rumit dari interaksi sel dimana tujuan utamanya adalah mengenali adanya antigen. Antigen dapat berupa virus atau bakteri yang hidup atau yang sudah diinaktifkan. Perlindungan terhadap antigen oleh sistem kekebalan tubuh disebut juga respon imun yaitu melalui produksi antibodi (imunoglobulin). Respon imun yang paling efektif dihasilkan dari antigen hidup, tetapi untuk menghasilkan suatu respon imun tidak harus diperlukan suatu antigen yang hidup, seperti infeksi alamiah, beberapa protein HbsAg dengan mudah dikenali oleh sistem kekebalan tubuh.
Zat lain, misalnya polisakarida (rantai panjang dari molekul glukosa yang melapisi dinding sel bakteri yang kurang efektif sehingga kekebalan yang di bentuk tidak memberikan perlindungan yang baik, maka dilakukan pengulangan untuk mendapatkan kekebalan yang lebih sempurna.
Reaksi kekebalan biasanya bersifat spesifik sesuai dengan antigennya. Misalnya antibodi yang dihasilkan oleh virus campak tak ada efeknya terhadap virus rubella dan virus influenza.
Ada 2 jenis Klasifikasi Imunitas, yaitu :
1. Kekebalan Pasif
Imunisasi pasif merupakan pemberian suntikan atau antibody/immunoglobulin kepada resipien, dimaksudkan untuk pengobatan atau pencegahan terhadap infeksi. Transfer imunitas memberikan proteksi segera terhadap pathogen, akan tetapi bersifat sementara selama antibody masih aktif di dalam tubuh resipien. Pada bayi baru lahir imunitas didapat dari transfer transplasental immunoglobulin B dari ibu. Kadar tergantung umur kehamilan dan spesifik terhadap infeksi lokal.
Kekebalan pasif dibedakan menjadi :
a) Kekebalan pasif yang diturunkan (Congenital immunity)
Yaitu kekebalan pada bayi , karena mendapatkan zat anti yang diturunkan dari ibunya, ketika ia masih berada di dalam kandungan. Antibodi dari darah ibu, melalui placenta, masuk kedalam darah si ibu.
Macam dan jumlah zat anti yang didapatkannya tergantung pada macam dan jumlah zat anti yang dimiliki ibunya.
Macam kekebalan yang diturunkan antara lain: terhadap tetanus, diptheri, pertussis, typhus.
Kekebalan ini biasanya berlangsung sampai umur 3-5 bulan, karena zat anti ini makin lama makin berkurang, sedang ia sendiri tidak membuatnya.
b) Kekebalan pasif yang disengaja (Artificially induced passive immunity)
Yaitu kekebalan yang diperoleh seseorang karena orang itu diberi zat anti dari luar.
Pemberian zat anti dapat berupa pengobatan (therapeutika) maupun sebagai usaha pencegahan (propilactic).
Misalnya: seorang yang luka karena menginjak paku, karena ia takut menderita tetanus ia disuntik ATS (Anti Tetanus Serum), sebagai usaha pencegahan.
Pada dasarnya semua produk darah mengandung antibodi. Disamping produk darah untuk transfusi, terdapat juga sumber utama antibodi yang digunakan dalam bidang kedokteran, yaitu :
1. Imunoglobulin
Diperoleh dengan mengumpulkan antibodi imunoglobulin (IgG) dari ribuan donor dewasa. Karena berasal dari banyak donor yang berbeda, maka mengandung badge antibodi karena mengandung banyak antigen yang berbeda terutama digunakan untuk post exposure hepatitis A dan campak.
2. Homolog human hiperimin globulin
Merupakan produk antibodi yang berisi antibodi spesifik dengan titer tinggi, dibuat dari plasma darah manusia.Hiperimun globulin digunakan untuk profilaksis post exposure beberapa penyakit , termasuk hepatitis B, rabies, tetanus, dan varicella.
3. Heterolog hiperimun serum
Produk ini berasal dari binatang, biasanya dari kuda yang mengandung satu antibodi. Digunakan untuk mengobati kasus difteri dan botulism. Masalah yang timbul oleh produk ini adalah reaksi serum sickness yaitu reaksi alergi terhadap protein kuda.
Indikasi imunisasi pasif secara umum
a) Defisiensi sintesis antibody akibat defek B-limfosit bawaan maupun didapat.
b) Rentan terhadap suatu penyakit terpapar atau kemungkinan terpapar (missal anak dengan leukemia terpapar varisela atau campak) atau tidak cukup waktu untuk memperoleh proteksi dengan vaksinasi (keadaan terpapar campak, rabies, hepatitis B)
c) Sebagai pengobatan membantu menekan dampak toksin (missal keracunan atau luka bakar, difteria, tetanus) atau menekan proses inflamasi yang terjadi (Penyakit kawasaki)
Beberapa prinsip dasar penggunaan imunisasi pasif
a) Kemampuan antibody untuk segara bereaksi, secara umum efikasi tergantung lamanya terpapar atau diberikan sebagai profilaksis.
b) Faktor yang mempengaruhi metabolisme antibody/waktu paruh yang terbatas.
c) Variasi efektivitas berbagai jenis gama globulin.
d) Pengaruh supresi respons imu, pemberian antibody spesifik akan menghambat terbentuknya antibodi.
Pilihan penggunaan dipengaruhi oleh jenis yang tersedia, jenis antibodi yang diinginkan, cara pemberian, dan waktu pemberian.
2 Kekebalan Aktif
Kekebalan aktif terjadi sebagai akibat stimulan sistem imunologi yang menghasilkan antigen spesifik humoral (antibodi) dan kekebalan seluler. Kekebalan aktif biasanya bertahan sampai seumur hidup.
Kekebalan aktif ada 2 macam yaitu:
1. kekebalan yang di dapat secara alami (Naturally Acquired)
Misalnya pada terkena difteri /poliomyelitis dengan proses anak terkena infeksi kemudian terjadi silent abortive, sembuh selanjutnya kebal terhadap penyakit tersebut. Hal ini karena paparan penyakit terhadap sistem kekebalan (sel limfosit) tersebut akan beredar dalam darah darah dan apabila suatu ketika terpapar lagi dengan antigen yang sam, sel limfosit akan memeproduksi antibody untuk mengenbalikan kekuatan imunitas terhadap penyakit tersebut.
2. Kekebalan aktif buatan
Merupakan kekebalan yang di buat tubuh setelah pemberian vaksin. Dikenal dengan imunisasi dasar dan booster. Misalnya pemberian vaksin (cacar dan polio) yang kumannya masih hidup, tetapi sudah dilemahkan (virus, kolera, tipus, pertusis, toksoid (toksis))
No comments:
Post a Comment