DepKes (2000) menetapkan bahwa ada tujuh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi:
1. Tuberkulosis
Penyakit Tuberkulosis: adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang Paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu taha terhadap asam pada pewarnaan, Oleh karena itu disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), kuman TB cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat Dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.
Sumber penularana adalah penderita TB BTA positif. Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman keudara dalam bentuk Droplet (percikan Dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernapasan. Selama kuman TB masuk kedalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TB tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfe,saluran napas, atau penyebaran langsung kebagian-nagian tubuh lainnya.
Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. Bila hasil pemeriksaan dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular. Kemungkinan seseorang terinfeksi TB ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut. Imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini adalah BCG.
2. Difteri
Penyakit infeksi ini disebabkan oleh Corynebakterium dhyptheriae tipe gravis , milis dan intermedius, yang menular melalaui oercikan ludah yang tercemar. Anak ang terkena difteri akan menunjukkan gejala ringan sampai berat. Kematian dapat terjadi apabila gagal jantung dan obstruksi jalan nafas yang tidak bias dihindarkan. Difteri dapt menjadi endemic pada linhkungan masyarakat yang social ekonominya rendah karena banyak difteri kulit yang diderita anak-anak dan menukar dengan cepat. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit ini adalah DPT pada anak dibawah satu tahun (imunisasi dasar) dan DT pada anak kelas 1 dan VI SD (booster)
3. Pertusis
Penyakit ini disebabkan oleh Bordetella pertusis denagn penularan melalui droplet. Bahaya dari pertusis adalah batuk pilek, kemudian pada hari ke 10 batuk bertambah berat dan sering kali disertai muntah. Imunisasi DPT adalah salah satu cara untuk pencegahan ang dilakukan karena kekebalan ibu tidak bersifat protektif, (DepKes, 2000)
4. Tetanus
Penyakit infeksi ini disebabkan oleh Mycrobacterium tetani yang berbentuk spora masuk kedalam luka terbuka, berkembang biak secara anaerobic, dan membentuk toksin. Tetanus yang khas terjadi pada usia anak adalah tetanus neonatorum. Tetanus neonatorum dapat menimbulkan kematian karena terjadi kejang, sionosis dan henti napas. Gejala awal dengan mult mecucu dan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh dengan imunisasi atau vaksin lengkap. Imunisasi yang diberikan tidak hanya DPT pada anak tetapi juga TT pada calon pengantin (TT caten), TT pada ibu hamil yang diberikan saat antenatal care (ANC), dan DT pada saat anak sekolah dasar kelas I dan VI.
5. Poliomielitis
Penyebab infeksi ini adalh virus polio tipe 1, 2 dan 3, yang menyerang myelin atau serabut otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala ringan dan infeksi pernafasan atas (ISPA), kemudian timbul gejala paralis yang bersifat flaksid yang mengenai sekelompok serabut otot sehingga timbul kelumpuhan. Kelumpuhan dapat terjadi pada anggota badan, saluran napas dan otot menelan. Penularan penyakit ini adalah melalui droplet atau fekal, dan reservoirnya adalah manusia yang menderita polio. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan imunisasi dengan menggunakan vaksinasi polio, bahkan dapat eradikasi dengan cakupan polio 100%.
6. Campak
Penyakit infeksi ini adalah virus morbilli yang menular melalui droplet. Gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang mulai timbul pada bagian telinga, dahi dan menjalar kewajah dan anggota badan. Selain itu, timbul gejala seperti flu disertai mata berair dan kemerahan (konjungtivitis). Setelah 3-4 hari, kemerahan mulai hilang dan berubah menjadi kehitaman yang akan tampak bertambah dalam 1-2 minggu dan apabila sembuh , kulit akan tampak seperti bersisik. Imunisasi diberikan pada anak usi 9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu terhadap penyakit campak berangsur akan hilang sampai usia 9 bulan.
7. Hepatitis B
Penyakai infeksi ini disebabkan oleh virus hepatitis tipe B menyerang kelompok resiko secara vertical yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara horizontal tenaga medis dan paramedic, pecandu narkotika pasien hemodialisis, pekerja laboratorium, pemakai jasa atau petugas akupuntur.. Gejala yang dapat muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan kadang-kadang ikterik. Sejak tahu 1992 vaksin hepatitis B menjadi bagian dari program di Indonesia walaupun belum merata di semua propinsi dapat menjalankannya karena harga vaksin yang cukup mahal sehingga dilakukan secara bertahap. Imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 0-11 bulan dengan maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.
No comments:
Post a Comment