Tradisi program kerja 100 hari presiden terpilih Indonesia baru dikenal semenjak masa Reformasi. Seratus hari atau tiga bulan adalah waktu yang cukup singkat. Tradisi ini memang banyak dinanti oleh masyarakat. Banyak pihak yang ingin mengetahui apa saja langkah yang akan dilakukan presiden terpilih dalam jangka waktu tiga bulan tersebut?
Inilah dua dari 15 program pamungkas 100 hari pemerintahan SBY yang menyangkut ketahanan pangan, yaitu :
1. Peningkatan produksi dan ketahanan pangan.
SBY Mengatakan: "Dalam 100 hari ini akan dirumuskan kembali rencana induk, termasuk tahapan sampai dengan tahun 2014 untuk meningkatkan ketahanan pangan terutama untuk mencapai komoditas-komoditas yang belum dicapai 5 tahun pertama misalnya daging sapi, kedelai, gula secara keseluruhan."
2. Revitalisasi pabrik pupuk dan gula.
SBY Mengatakan: "Dikaitkan dengan pertumbuhan pertanian, maka kapasitas pabrik pupuk harus meningkat, produksinya harus meningkat. Dalam 100 hari ini harus sudah jadi cetak biru dan program termasuk peningkatan kapasitas pabrik gula
Dalam bincang-bincang Program 100 Hari Pemerintahan SBY yang dilakukan oleh Metro TV (30/12/2009) dengan tema ”KEDAULATAN PANGAN” dengan menghadirkan menteri Pertanian yang baru yaitu Suswono, ternyata tidak terlalu banyak menyentuh aspek di luar produksi yang juga sangat berperan penting dalam ketanahan pangan dan tidak dapat diabaikan, seperti aspek distribusi, konsumsi dan faktor-faktor lain yang mendukungnya. Padahal yang kita ketahui bersama bahwa kedaulatan pangan adalah tercapainya kemandirian pangan suatu negara yang tidak bergantung pada negara lain dalam pemenuhan kebutuhan pangannya. Memang peningkatan produksi menjadi point penting dalam ketahanan pangan, namun faktor lain juga sangat berperan dan saling mempengaruhi.
Sebagaimana yang kita ketahui, Pemerintah Indonesia tahun 2008 menyatakan kita telah swasembada beras, namun pada kenyataannya kita tetap saja mengimpor beras. Alasan yang dipakai pemerintah adalah untuk menjamin ketersediaan stok beras nasional. Bukan hanya beras saja yang diimpor, kebutuhan akan kedelai juga hampir seluruhnya di suplai dari luar. Belum lagi kebiasaan masyarakat kita yang doyan mengkonsumsi mie instan yang berbahan baku gandum notabene tidak dapat disediakan oleh produsen lokal sehingga keseluruhannya disuplai dari negara lain.
Bustanul Arifin yang menjadi salah satu panelis dalam bincang-bincang tersebut menyoroti masalah gizi, yang mana di berbagai daerah di Indonesia masih banyak ditemui anak yang mengalami kasus gizi buruk bahkan sampai mengakibatkan kematian. Sungguh ironi, di negara yang katanya gemah ripah loh jinawi, masih banyak rakyatnya yang tidak bisa makan sampai mengakibatkan kematian. Selain itu ia juga memberikan alternatif solusi untuk menghadapi permasalahan beras, yaitu dengan tidak terlalu berorientasi pada padi sawah saja yang memerlukan sistem irigasi yang baik namun lebih mengoptimalkan lahan kering di Indonesia ini masih cukup luas untuk menanam padi ladang atau padi Gogo. Hal ini yang kurang mendapat perhatian dari pemerintah
Sementara itu, Suswono menyampaikan bahwa dalam menjalankan program 100 hari di bidang ketahanan pangan, pemerintah telah membuat berbagai program yang sebagian sudah terlaksana dan yang sebagian lagi belum terlaksana. Hanya saja ia tidak merinci secara detail program yang sudah berjalan maupun belum.
Hal-hal penting yang menjadi catatan disini adalah bahwa rencananya pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang peningkatan produksi dan ketahanan pangan di bulan Januari tahun 2010 nanti. Selain itu pemerintah juga akan mencanangkan program Food Estate di Merauke ( namun bentuk food estate ini sendiri juga belum jelas, untuk memenuhinya apakah dengan membuka areal pertanian baru/intensifikasi atau apakah dengan mengoptimalkanl ahan yang ada/deversifikasi). Pemerintah juga mencanangkan program peningkatan daya saing dan nilai tambah produk, meningkatkan kesejahteraan petani serta nantinya akan menyusun suatu cetak biru (Blue Print) swasembada pangan. Namun sayangnya semua program yang dilakukan pemerintah ini kurang disosialisasikan sehingga masyarakat banyak yang tidak mengetahui apa saja yang akan dilalukan pemerintah dalam 100 hari masa kerjanya.(izza)
No comments:
Post a Comment