Monday, December 28, 2009

Kreatinin, Si pengintip Fungsi Ginjal

Kreatinin adalah produk katabolisme otot yang berasal dari pemecahan kreatin otot dan kreatinin fosfat. Jumlah produksi kreatinin sesuai dengan masa otot. Karena merupakan sisa hasil katabolisme, maka kreatinin harus dikelusrkan olet tubuh. Ginjallah yang berfungsi mengeluarkan kreatinin. Maka tidak heran bila nefron pada ginjal mengalami kerusakan lebih dari 50%, kadar kreatinin akan meningkat. Secara spesifik kreatinin serum sangat berguna untuk mengukur/mengevaluasi fungsi glomelurus pada ginjal.
Kreatinin serum dinilai lebih sensitif dan merupakan indiktor penyakit ginjal yang spesifik dibanding urea karena kreatinin tidak dipengaruhi oleh makanan atau masukan cairan. Rasio Kreatinin dan BUN adalah 1:10. Bila nilai rasio lebih tinggi dari normal menunjukan adanya gangguan prerenal.
Normal pada darah untuk dewasa berkisar 0.5-1.5 mg/dl. Untuk wanita kadarnya dapat sedikit lebih rendah akibat massa otot yang lebih sedikit dibanding pria. Sedangkan untuk urin berkisar 1-2g/24 jam.
Untuk bayi baru lahir berkisar 0.8-1.4 mg/dl, bayi antara 0.7-1.7 mg/dl, usia 2-6 tahun 0.3-0.6 dan anak yang lebih besar 0.4-1.2 mg/dl.
Lansia mempunyai kadar lebih rendah karena berkurangnya kekuatan otot dan menurunnya produksi kreatinin.
Peningkatan kadar kreatinin bisa disebabkan oleh penyakit yaitu kegagallan ginjal akut atau kronik, syak yang lama, kanker, lupus eritromatosus, gagal jantung kongestif. Sedangkan peningkatan oleh obat-obatan disebabkan oleh antibiotik, asam askorbat, metildopa dan litium karbonat

2 comments:

Anonymous said...

blognya kurang meriah, kurang greget gitu

Raihannuri said...

Trimakasih komen nya, namanya juga masih belajar jadi masih banyak yang kurang.