Setelah mengenal tentang hati. Pada kali ini saya mencoba membahas tentang penyakit pada hati dan hasil laboratoriumnnya. Berdasarkan letaknya, penyakit hati dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Parenkhim (sel hati)
a. Hepatitis
b. Xirosis
c. Infiltrasi (glikogen, lemak, amiloid, limfoid dll)
d. Space occupy lisions (hematoma, metastase tumor)
2. Hepatobilie (saluran empedu)
a. Obstruksi bilier ekstra hepatic (sumbatan karena batu, tumor atau struktur)
b. Cholangitis (infeksi saluran empedu)
3. Vaskuler (saluran pembuluh darah)
a. Cardiac xirosis trombosis vena hepatica)
Kelainan hepatitis berdasarkan jenisnya:
1. Hepatitis
2. Viral, alkohol, imun, obat dan racun
3. Obstruksi ductus biliaris (sumbatan pada saluran empedu seperti batu empedu)
4. Akut, kronik, fulminant (tergantung dari gejala)
Test fungsi hati
Test fungsi hati (LFT = liver fungsi test) dibagi menjadi 2 :
1. Umum, yang meliputi SGOT, SGPT, Alkali Phosphatase, LDH, Total protein dan bilirubin
2. Lainnya, seperti GGT, Cholinesterase, Prothrombin time, Anti trombin III, IgM anti HAV, IgG anti HAV.
SGOT
Peningkatan sangat tinggi (>>>) terjadi pada hepatitis fulminant, nekrosis hati berat
Peningkatan yang tinggi (>>) terjadi pada miokarditis dan septikemia
Peningkatan (>) terjadi pada xirosis hepatitis (karena jaringan hati diganti dengan jaringan ikat maka peningkatan tidak begitu tinggi)
SGPT
Peningkatan (>) terjadi pada kerusakan parenkhim hati dan infiltrasi lemak
Alkali phosphatase
Peningkatan (>) terjadi pada gangguan saluran empedu
LDH
Peningkatan (>) terjadi pada kerusakan hati yang luas, kerusakan otot jantung, hemolisis intra dan ekstra seluler
Albumin
Penurunan (<) / Normal (N) terjadi pada hepatitis akut. Semakin rendah kadar albumin makan penyakit semakin berat
GGT
Merupakan pemeriksaan LFT yang paling peka tetapi tidak spesifik. GGT bertahan paling lama pada penyembuhan hepatitis
Cholinesterase
Pemeriksaan ini digunakan untuk mencerminkan daya sintesa protein hati
Protrombin Test
Waktu pemeriksaan Protrombin Test yang memanjang menandakan adanya gagal ginjal fulminant
Anti Trormbin III
Berfunsi sebagai inhibitor (zat penghambat) terhadap thrombin. Defisiensi (kekurangan ) AT III sering mengakibatkan tromboemboli (penggumpaan trombosit pada pembuluh darah). Penurunan kadar terjadi pada xirosis hepatitis dan DIC
No comments:
Post a Comment