Antibodi monoklonal telah banyak dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, baik untuk diagnostik maupun untuk pengobatan, terutama untuk mengatasi kanker tertentu. Beberapa antibodi monoklonal yang digunakan untuk pengobatan berasal dari sel mencit atau tikus, sehingga sering menimbulkan reaksi alergi pada pasien yang menerima terapi antibodi monoklonal tersebut. Hal ini disebabkan karena protein mencit dikenal sebagai antigen asing oleh tubuh pasien sehingga menimbulkan reaksi respon imun antara lain berupa alergi, inflamasi, dan penghancuran atau destruksi dari antibodi monoklonal itu sendiri.
Untuk mengatasi masalah tersebut, beberapa peneliti telah mengembangkan pembuatan antibodi monoklonal generasi baru, yaitu monoklonal antibodi yang sebagian atau seluruhnya terdiri dari protein yang berasal dari manusia. Sehingga dapat mengurangi efek penolakan oleh sistem imun pasien.
Beberapa jenis antibodi monoklonal generasi baru yang telah dikembangkan antara lain adalah :
1. Chimaric Monoclonal Antibodies
Antibodi ini dibuat melalui teknik rekayasa genetika untuk menciptakan suatu mencit atau tikus yang dapat memproduksi sel hibrid mencit-manusia. Bagian variabel dari molekul antibodi, termasuk antigen binding site berasal dari mencit, sedangkan bagian lainnya yaitu bagian yang konstan berasal dari manusia. Salah satu contohnya antibodi monoklonal yang struktur molekulnya terdiri dari 67% manusia adalah Rifuximab.
2. Humanized Monoclonal Antibodies
Antibodi ini dibuat sedemikian rupa sehingga bagian protein yang berasal dari mencit hanya terbatas pada antigen binding site saja. Sedangkan bagian yang lainya yaitu bagian variabel dan bagian konstan berasal dari manusia. Antibodi monoklonal yang struktur molekulnya terdiri dari 90% manusia diantaranya adalah Alemtuzumab.
3. Fully Human Monoclonal Antibodies
Antibodi ini merupakan antibodi yang paling ideal untuk menghindari terjadinya respon imun karena protein antibodi yang disuntikkan ke dalam tubuh seluruhnya merupakan protein yang berasal dari manusia.
Salah satu pendekatan yang dilakukan untuk merancang pembentukan antibodi ini adalah dengan teknik rekayasa genetika untuk menciptakan mencit transgenik yang membawa gen yang berasal dari manusia. Sehingga mampu memproduksi antibodi yang diinginkan.
No comments:
Post a Comment