Penyakit
gagal ginjal kronis merupakan salah satu penyakit yang jumlah penderitanya
meningkat dari waktu ke waktu. Di Amerika setidaknya
16,8% orang dewasa diatas 20 tahun menderita penyakit gagal ginjal kronis. Sehingga diagnosa sedini mungkin diperlukan untuk mendeteksi penyakit ini. Pemeriksaan laboratorium yang sering digunakan untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal kronis antara lain adalah pemeriksaan kadar ureum, kreatinin dan asam urat karena ketiganya akan meningkat bila fungsi ginjal mengalami kegagalan.
16,8% orang dewasa diatas 20 tahun menderita penyakit gagal ginjal kronis. Sehingga diagnosa sedini mungkin diperlukan untuk mendeteksi penyakit ini. Pemeriksaan laboratorium yang sering digunakan untuk mendiagnosa penyakit gagal ginjal kronis antara lain adalah pemeriksaan kadar ureum, kreatinin dan asam urat karena ketiganya akan meningkat bila fungsi ginjal mengalami kegagalan.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar ureum, kreatinin dan asam urat
pada pasien gagal ginjal kronis serta menentukan nilai persamaannya. Dengan
dilakukan pengumpulan data skunder terhadap
158 pemeriksaan pada pasien gagal ginjal kronis laki-laki dan 149 pemeriksaan pasien gagal ginjal kronis perempuan di RSUD IA Moeis Samarinda periode Januari 2008 sampai Juni 2011.
158 pemeriksaan pada pasien gagal ginjal kronis laki-laki dan 149 pemeriksaan pasien gagal ginjal kronis perempuan di RSUD IA Moeis Samarinda periode Januari 2008 sampai Juni 2011.
Dari
hasil penelitian didapat korelasi yang signifikan antara kadar ureum dan
kreatinin (koefisien korelasi = 0,635), kadar ureum dan asam urat (koefisien
korelasi = 0,330), kadar asam urat dan kreatinin (koefisien korelasi = 0,206)
serta kadar kreatinin, ureum dan asam urat (koefisien korelasi = 0,362) pada
pasien gagal ginjal kronis laki-laki, kadar ureum dan kreatinin (koefisien
korelasi = 0,693), kadar ureum dan asam urat (koefisien korelasi = 0,383), kadar asam urat dan kreatinin (koefisien korelasi = 0,254) serta kadar kreatinin, ureum dan asam urat (koefisien korelasi = 0,499) pada pasien gagal ginjal kronis perempuan. Hasil uji regresi didapat jenis persamaan kadar ureum dan kreatinin adalah kubik (r2 = 0,836), kadar ureum dan asam urat adalah power (r2 = 0,984), kadar asam urat dan kreatinin adalah power (r2 = 0,779) serta kadar kreatinin, ureum dan asam urat adalah linier (r2 = 0,551) pada pasien gagal ginjal kronis laki-laki, kadar ureum dan kreatinin adalah kubik (r2 = 0,845), kadar ureum dan asam urat adalah power (r2 = 0,895), kadar asam urat dan kreatinin adalah power (r2 = 0,794) serta kadar kreatinin, ureum dan asam urat adalah linier (r2 = 0,333) pada pasien gagal ginjal perempuan.
korelasi = 0,693), kadar ureum dan asam urat (koefisien korelasi = 0,383), kadar asam urat dan kreatinin (koefisien korelasi = 0,254) serta kadar kreatinin, ureum dan asam urat (koefisien korelasi = 0,499) pada pasien gagal ginjal kronis perempuan. Hasil uji regresi didapat jenis persamaan kadar ureum dan kreatinin adalah kubik (r2 = 0,836), kadar ureum dan asam urat adalah power (r2 = 0,984), kadar asam urat dan kreatinin adalah power (r2 = 0,779) serta kadar kreatinin, ureum dan asam urat adalah linier (r2 = 0,551) pada pasien gagal ginjal kronis laki-laki, kadar ureum dan kreatinin adalah kubik (r2 = 0,845), kadar ureum dan asam urat adalah power (r2 = 0,895), kadar asam urat dan kreatinin adalah power (r2 = 0,794) serta kadar kreatinin, ureum dan asam urat adalah linier (r2 = 0,333) pada pasien gagal ginjal perempuan.
Kesimpulan
dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kadar
ureum, kreatinin dan asam urat pada pasien gagal ginjal kronis.
No comments:
Post a Comment