Thursday, November 10, 2011

Evaluasi Pelatihan


Menurut Cascio (1991), melalui program pelatihan akan diperoleh dua hal yaitu program pelatihan tersebut berguna atau tidak. Hal ini berkaitan dengan tingkah laku peserta pelatihan setelah kembali bekerja, tujuan pelatihan dan tujuan organisasi itu sendiri.
Elemen-elemen yang harus diperhatikan yaitu :
1.     Kriteria pengukuran yang digunakan harus bias menggambarkan sumbangan para peserta terhadap tujuan organisasi.
2.     Kriteria dari diri peserta sendiri tentang criteria keberhasilan.
3.     Eksperimen yang terkendali untuk dapat memastikan pelaksanaan program pelatihan.
4.     Ketentuan-ketentuan untuk menyatakan hasil yang signifikan secara teoritis maupun praktis.
5.     Proses dan isi program pelatihan dibuat secara jelas, agar dapat dianalisis secara tepat
6.     Aspek-aspek dari beberapa system yang mungkin berpengaruh terhadap pelatihan.
Merujuk pada pendapat Veitzal dan Henry Simamora, dengan memperhatikan kriteria efektivitas evaluasi maka dalam penelitian ini akan diperluas pada Penerapan pelatihan. Selanjutnya kriteria efektivitas evaluasi di atas dijadikan dimensi untuk mengukur tingkat Penerapan hasil pelatihan pada suatu lembaga. Dimensi-dimensi tersebut adalah : dimensi pengetahuan, dimensi sikap, dimensi perilaku dan dimensi hasil.
Secara teoritis rujukan terhadap dimensi-dimensi dapat dijelaskan : Sikap adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.  Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak  (unfavorable) pada   objek tersebut (Berkowitz, 1972). Thurstone memformulasikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek psikologis (Azwar, 2003). Sikap merupakan suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan (Azwar, 2003).  Definisi-definisi di atas menunjukkan adanya perbedaan di antara para ahli psikologi sosial, namun terdapat ciri khas dari sikap (Sarwono, 1999) adalah :
1.     Mempunyai objek tertentu (orang, perilaku, konsep, situasi, benda dan sebagainya).
2.     Mengandung penilaian (setuju-tidak setuju, suka tidak suka)
Sikap mengandung tiga bagian (domain) yaitu kognitif, afektif dan konatif . Myers (dalam Sarwono, 1999) memberikan istilah yang mudah diingat yaitu Affective (perasaan), Behavior (perilaku) dan Cognitif (kesadaran) yang disingkat ABC. Karena ketiga domain itu saling terkait erat, timbul teori bahwa jika kita dapat mengetahui kognisi dan perasaan seseorang terhadap suatu objek sikap tertentu, kita akan tahu pula kecenderungan perilakunya. Dengan demikian, kita dapat meramalkan perilaku dan sikap

No comments: