Menurut Cascio
(1991), melalui program pelatihan akan diperoleh dua hal yaitu program
pelatihan tersebut berguna atau tidak. Hal ini berkaitan dengan tingkah laku
peserta pelatihan setelah kembali bekerja, tujuan pelatihan dan tujuan
organisasi itu sendiri.
Elemen-elemen
yang harus diperhatikan yaitu :
1.
Kriteria pengukuran yang digunakan harus bias
menggambarkan sumbangan para peserta terhadap tujuan organisasi.
2.
Kriteria dari diri peserta sendiri tentang
criteria keberhasilan.
3.
Eksperimen yang terkendali untuk dapat
memastikan pelaksanaan program pelatihan.
4.
Ketentuan-ketentuan untuk menyatakan hasil
yang signifikan secara teoritis maupun praktis.
5.
Proses dan isi program pelatihan dibuat secara
jelas, agar dapat dianalisis secara tepat
Merujuk
pada pendapat Veitzal dan Henry Simamora, dengan memperhatikan kriteria
efektivitas evaluasi maka dalam penelitian ini akan diperluas pada Penerapan
pelatihan. Selanjutnya kriteria efektivitas evaluasi di atas dijadikan dimensi
untuk mengukur tingkat Penerapan hasil pelatihan pada suatu lembaga.
Dimensi-dimensi tersebut adalah : dimensi pengetahuan, dimensi sikap, dimensi
perilaku dan dimensi hasil.
Secara
teoritis rujukan terhadap dimensi-dimensi dapat dijelaskan : Sikap adalah
bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.
Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau
memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut (Berkowitz, 1972). Thurstone
memformulasikan sikap sebagai derajat afek positif atau afek negatif terhadap
suatu objek psikologis (Azwar, 2003). Sikap merupakan suatu pola perilaku,
tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam
situasi dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon
terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan (Azwar, 2003). Definisi-definisi di atas menunjukkan adanya
perbedaan di antara para ahli psikologi sosial, namun terdapat ciri khas dari
sikap (Sarwono, 1999) adalah :
1. Mempunyai objek tertentu (orang, perilaku, konsep,
situasi, benda dan sebagainya).
2. Mengandung penilaian (setuju-tidak setuju, suka tidak
suka)
Sikap mengandung tiga bagian (domain) yaitu
kognitif, afektif dan konatif . Myers (dalam Sarwono, 1999) memberikan istilah
yang mudah diingat yaitu Affective
(perasaan), Behavior (perilaku) dan Cognitif (kesadaran) yang disingkat ABC.
Karena ketiga domain itu saling terkait erat, timbul teori bahwa jika kita
dapat mengetahui kognisi dan perasaan seseorang terhadap suatu objek sikap
tertentu, kita akan tahu pula kecenderungan perilakunya. Dengan demikian, kita
dapat meramalkan perilaku dan sikap
No comments:
Post a Comment