Era globalisasi
adalah era yang sedang dihadapi oleh setiap
bangsa pada saat ini dan merupakan
era di mana dunia menjadi
terbuka dan ini menuntut kesiapan sumber daya manusia untuk semakin sadar akan adanya keterbukaan juga menuntut kesadaran
akan hak dan kewajibannya
sebagai insan berbudaya. Pengaruh budaya global tersebut secara disadari maupun tidak, pada suatu
saat akan sampai kepada setiap bangsa di dunia, tidak terkecuali bangsa Indonesia. Oleh karenanya, apapun unsur yang terkandung
di dalam era global tersebut menuntut kesiapan suatu bangsa dalam menghadapinya, khususnya kesiapan sumber daya manusianya.
Dalam setting organisasi atau perusahaan, suatu pengelolaan sumber daya manusia perlu diarahkan pada suatu model yang dapat menarik seluruh potensi sumber daya manusia
tersebut bagi kepentingan
organisasi atau dengan kata lain pengelolaan sumber daya manusia harus dapat diarahkan pada upaya yang mampu menggali potensi SDM agar dapat
memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan atau organisasi. Pada kenyataan
dalam pengelolaan ditingkat mikro, khususnya yang dilakukan oleh lembaga
pemerintah (negeri) seringkali terjadi perbedaan
dengan yang dilakukan oleh pihak swasta. Ini memberikan
indikasi bahwa dalam pengelolaan
sumber daya manusia di Indonesia secara ideal
belum
mempunyai standar yang jelas.
Aktifitas bisnis dalam suatu
perusahaan digerakan oleh tenaga kerja yang memiliki pemahaman terhadap
pengolahan bisnis tersebut. Sumberdaya manusia dalam hal ini tenaga kerja
menjadi syarat utama dalam mengoprasikan perusahaan. Pengolahan sumberdaya
manusia yang tepat, menjadi bagian yang sangat penting dan bahkan proses
seleksi dan penempatan tenga kerja yang tidak tepat akan menjadi masalah
tersendiri bagi perusahaan. Setiap perusahaan berupaya untuk menyusun format
yang tepat tentang manajemen sumberdaya manusianya (mulai dari proses
seleksi,penerimaan, pendidikan, dan pelatihan, job description yang jelas,
sistem upah atau gajih yang tepat, adanya jenjang karir atau pengembangan staf,
dan lainya).
Pengelolaan sumber daya manusia
adalah merupakan aspek yang sangat
penting dalam proses pendidikan secara umum. Oleh karena itu fungsi-fungsi dalam pengelolaan
sumber daya manusia harus dilaksanakan secara optimal sehingga
kebutuhan yang menyangkut
tujuan individu, perusahaan, organisasi ataupun kelembagaan dapat tercapai. Disamping itu dengan prosedur pengelolaan sumber daya manusia
yang baik diharapkan kekurangan
dan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia,
yaitu yang terkait dengan kemampuan daya saing dapat
teratasi.
Seleksi dan Penempatan karyawan baru
merupakan salah satu
titik kritis dalam manajemen
sumber daya manusia. Orang baru masuk yang kemudian akan mewarnai
kehidupan organisasi. Tidak hanya untuk 1 – 2 tahun ke depan, tapi bisa jadi
sampai 10 – 15 tahun ke depan. Adanya keputusan yang salah pada proses ini akan
berakibat perlu tindakan untuk melakukan perbaikan, yang tentunya akan membuang
energi dan waktu tersendiri. Persiapan
yang matang dan proses
yang tepat sangat
diperlukan agar sumber daya
manusia yang direkrut,
efektif untuk menempati
posisi saat ini
sekaligus mendukung pengembangan organisasi
di masa depan.
Keberhasilan sebuah perusahaan sangat
ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja di dalamnya. Perubahan &
perkembangan teknologi yang begitu cepat & pesat menuntut kemampuan SDM
dalam menangkap fenomena perubahan tersebut, menganalisa dampaknya terhadap
perusahaan dan menyiapkan manajemen sumber daya yang tepat guna menghadapi
kondisi tersebut. manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan tidak hanya
sekedar administratif tetapi justru lebih mengarah pada bagaimana mampu
mengembangkan potensi sumber daya manusia itu sendiri agar menjadi kreatif dan
inovatif.
Seiring dengan hal itu setiap
perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompentensi agar
dapat memberikan pelayanan yang prima dan bernilai. Dengan kata lain perusahaan
tidak hanya mampu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para pelanggan –
pelanggannya (customer satisfaction) namun juga harus berorientasi pada nilai
(customer value). Sehingga organisasi tidak semata-mata mengejar pencapaian
produktifitas kerja yang tinggi tetapi lebih pada kinerja dalam proses
pencapaiannya. Kinerja setiap kegiatan dan individu merupakan kunci pencapaian
produktivitas. Karena kinerja adalah suatu hasil dimana orang-orang dan sumber
daya lain yang ada dalam organisasi secara bersama-sama membawa hasil akhir
yang didasarkan pada tingkat mutu dan standar yang telah ditetapkan.
Pengembangan SDM berbasis kompetensi dilakukan agar dapat memberikan hasil yang
sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan dengan standar kinerja yang telah
disepakati & ditetapkan bersama. Kompentensi menyangkut kewenangan setiap
individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan perannnya
dalam organisasi yang relevan dengan keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Kompetensi yang dimiliki karyawan secara individual harus mampu
mendukung pelaksanaan strategi organisasi dan mampu mendukung setiap perubahan
yang dilakukan manajemen. Dengan demikian kompentensi yang dimiliki individu
dapat mendukung sistem kerja berdasarkan tim. Dalam pembahasan makalah ini akan
diungkap mengenai seleksi dan penempatan sumber daya manusia dalam sebuah
organisasi.
No comments:
Post a Comment