Diagnosa
Anemia defisiensi Fe ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang.
1. Anamnesis
a.
Pucat, lemah
lesu, dan gejala pica
b.
Riwayat faktor
predisposisi dan etiologi.
-
Kebutuhan
meningkat secara fisiologis (masa pertumbuhan yang cepat, menstruasi, dan infeksi
kronis)
-
Kurangnya besi
yang diserap (asupan besi dari makanan tidak adekuat, malabsorpsi besi dan perdarahan;
yang paling sering perdarahan saluran cerna)
2. Pemeriksaan fisik
a.
anemis, tidak
disertai ikterus, organomegali dan limphadenopati
b.
stomatitis
angularis, atrofi papil lidah
c.
ditemukan takikardi
,murmur sistolik dengan atau tanpa pembesaran jantung
3. Pemeriksaan penunjang
- Hemoglobin, Hct dan indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) menurun
- Kadar besi serum (SI) menurun dan TIBC meningkat,
saturasi menurun
- Kadar feritin menurun dan kadar Free Erythrocyte Porphyrin (FEP)
meningkat
d. Sumsum tulang; aktifitas eritropoitik meningkat
e.
Hapus darah tepi menunjukkan hipokromik mikrositik
Sering hanya
kerangka tipis sitoplasma yang muncul di tepi sel darah merah. Fragmen kecil
dan poikilositosis yang aneh juga dapat terlihat. Membran eritrosit kaku,
kelangsungan hidup sel darah merah ini lebih pendek dalam sirkulasi.
f.
Retikulosit ↓ (N: 50.000/ml³)
g.
Leukosit N
h.
Trombosit N/↑
Kriteria
diagnosa pasti anemia defisiensi besi menurut WHO :
- Hb kurang dari normal sesuai umur
- Serum Fe < 50 mirogram (N=80-100)
- Konsentrasi Hb-eritrosit < 31 % (N=32-35)
- Jenuh transperin < 15 % (N=20-50)
- Hipokrom mikrositer
Pada pasien dengan
anemia hipokrom mikrositik, kemungkinan diagnostik utama adalah anemia
defisiensi besi, thalasemia, anemia karena radang kronik, keracunan timbal, dan
anemia sideroblastik. Pada tabel 1 dapat terlihat perbedaan sebagai diagnosis
banding pada masing-masing anemia.
Tabel 1 Diagnosis
banding Anemia mikrositik hipokrom
Jenis pemeriksaan
|
Anemia
defisiensi besi
|
Thalasemia
|
Anemia karena
penyakit kronik
|
Anemia
sideroblastik
|
Zat
besi
|
↓
|
N
|
↓
|
↑
|
TIBC
|
↑
|
N
|
↓
|
N
|
Feritin
serum
|
↓
|
N
|
↑
|
↑
|
Protoporfirin
|
↑
|
N
|
↑
|
N atau ↑
|
HbA2
|
↓
|
↑
|
N
|
↓
|
No comments:
Post a Comment