Ada banyak gejala dari anemia, setiap individu tidak akan
mengalami seluruh gejala dan apabila anemianya sangat ringan, gejalanya mungkin
tidak tampak. Beberapa gejalanya antara lain; warna kulit yang pucat, mudah
lelah, peka terhadap cahaya, pusing, lemah, nafas pendek, lidah kotor, kuku
sendok, selera makan turun, sakit kepala (biasanya bagian frontal).
Defisiensi zat besi mengganggu proliferasi dan pertumbuhan sel.
Yang utama adalah sel dari sum-sum tulang, setelah itu sel dari saluran makan.
Akibatnya banyak tanda dan gejala anemia defisiensi Fe terlokalisasi pada
sistem organ di bawah ini :
a)
Glositis; lidah merah,
bengkak, licin, bersinar dan lunak,
muncul secara sporadis.
b)
Stomatitis angular; erosi,
kerapuhan dan bengkak di susut mulut.
c)
Atrofi lambung dengan
aklorhidria; jarang
d)
Selaput pascakrikoid (Sindrom
Plummer-Vinson); pada defisiensi Fe jangka panjang.
e)
Koilonikia (kuku berbentuk
sendok); karena pertumbuhan lambat dari lapisan kuku.
f)
Menoragia; gejala yang biasa
pada perempuan dengan defisiensi Fe.
Satu gejala aneh yang cukup
karakteristik untuk defisiensi Fe adalah Pica, dimana pasien memiliki keinginan
makan yang tidak dapat dikend alikan terhadap bahan seperti tepung (am
ilofagia), es (pagofagia), dan tanah liat (geofagia). Beberapa dari bahan ini, misalnya tanah liat
dan tepung, mengikat zat besi pada saluran makanan sehingga memperburuk defisiensi.
Konsekuensi yang lebih buruk adalah meningkatn ya absorpsi timbal oleh usus
halus sehingga dapat timbul toksisitas timbal karena gangguan sintesis heme
dalam jaringan saraf.
No comments:
Post a Comment