Thursday, March 1, 2012

Gejala Klinik Anemia Defisiensi Besi


Ada banyak gejala dari anemia, setiap individu tidak akan mengalami seluruh gejala dan apabila anemianya sangat ringan, gejalanya mungkin tidak tampak. Beberapa gejalanya antara lain; warna kulit yang pucat, mudah lelah, peka terhadap cahaya, pusing, lemah, nafas pendek, lidah kotor, kuku sendok, selera makan turun, sakit kepala (biasanya bagian frontal).

Defisiensi zat besi mengganggu proliferasi dan pertumbuhan sel. Yang utama adalah sel dari sum-sum tulang, setelah itu sel dari saluran makan. Akibatnya banyak tanda dan gejala anemia defisiensi Fe terlokalisasi pada sistem organ di bawah  ini :
a)        Glositis; lidah merah, bengkak, licin, bersinar dan  lunak, muncul secara sporadis.
b)        Stomatitis angular; erosi, kerapuhan dan bengkak  di susut mulut.
c)        Atrofi lambung dengan aklorhidria; jarang
d)       Selaput pascakrikoid (Sindrom Plummer-Vinson); pada defisiensi Fe jangka panjang.
e)        Koilonikia (kuku berbentuk sendok); karena pertumbuhan lambat dari lapisan kuku. 
f)         Menoragia; gejala yang biasa pada perempuan dengan defisiensi Fe.
Satu gejala aneh yang cukup karakteristik untuk defisiensi Fe adalah Pica, dimana pasien memiliki keinginan makan yang tidak dapat dikend alikan terhadap bahan seperti tepung (am ilofagia), es (pagofagia), dan tanah liat (geofagia).  Beberapa dari bahan ini, misalnya tanah liat dan tepung, mengikat zat besi pada saluran makanan sehingga memperburuk defisiensi. Konsekuensi yang lebih buruk adalah meningkatn ya absorpsi timbal oleh usus halus sehingga dapat timbul toksisitas timbal karena gangguan sintesis heme dalam jaringan saraf.




No comments: