Organisme anaerobik atau anaerob adalah setiap organisme yang tidak memerlukan oksigen untuk tumbuh. Organisme anaerob dibagi kedalam tiga kelompok yaitu: anaerob obligat, anaerob fakultatif dan organisme aerotoleran. Organisme yang termasuk kedalam organisme anaerob diantaranya adalah bakteri dan jamur.
Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi jika barier normal (seperti kulit, gusi dan dinding usus) mengalami kerusakan akibat pembedahan, jejas atau penyakit. Bakteri anaerob dapat menyebabkan infeksi di seluruh bagian tubuh. Bagian tubuh yang mengalami kerusakan jaringan (nekrosis) atau suplai aliran darahnya sedikit merupakan tempat-tempat yang disenangi oleh bakteri anaerob untuk tumbuh dan berkembang karena miskin akan oksigen. Tanda dan gejala-gejala infeksi bakteri anaerob bervariasi tergantung lokasi infeksi pada tubuh. Secara umum, infeksi bakteri anaerob menyebabkan kerusakan jaringan, pembentukan abses dengan nanah yang busuk serta demam.
Banyak jenis bakteri anaerob yang dapat menyebabkan infeksi. Terdapat lebih dari 30 genus dan 200 spesies anaerob dan nama- nama spesies untuk beberapa bakteri anaerob yang belum dikembangkan. Genus anaerob yang sering ditemukan pada infeksi di tubuh manusia adalah sebagai berikut :
GENERA | DAERAH ANATOMI |
Bacilli ( Batang) Gram negatif Kelompok Bakteroides fragilis Kelompok prevotella melaninogenica Fusobacterium Gram positif Actinomyces Lactobacillus Propionibacterium Eubacterium, Bifidobacterium dan Arachnia Clostridium Cocci ( bulat ) Gram positif Peptostreptococcus Gram negatif Veilonella | Kolon (usus besar) Mulut Mulut, usus besar Mulut Vagina Kulit Mulut, kolon Kolon, juga ditemukan di tanah Usus besar Mulut, usus besar |
Kebanyakan infeksi anaerob merupakan “infeksi campuran” artinya infeksi yang terjadi merupakan campuran dari beberapa bakteri yang berbeda. Bakteri anaerob yang paling sering menyebabkan infeksi adalah Bacteroides fragilis, Peptostreptococcus dan golongan Clostridium.
No comments:
Post a Comment