Sunday, January 23, 2011

Bakteri Penyebab Gas Gangren

   Clostridium perfringens sebelumnya disebut Clostridium welcii, menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan terjadinya keracunan makanan. Biasanya organisme ini ditemukan dalam makanan kalengan di mana endosporanya telah berkecambah. Bakteri ini juga dapat menimbulkan terjadinya gas gangren. Juga menyebabkan enterotoxemia (juga dikenal sebagai “penyakit makan berlebihan” atau “penyakit ginjal lembek”) pada domba dan kambing.

Klasifikasi Ilmiah
Kingdom       : Bacteria
Divisio           : Firmicutes
Kelas            : Clostridia
Orde             : Clostridiales
Famili            : Clostridiaceae
Genus           : Clostridium
Spesies         : Clostridium perfringens
   Clostridium perfringens adalah bakteri berbentuk batang pendek, anaerob, Gram positif yang membentuk  spora, berkapsul, tidak bergerak, dan sebagai kontaminan pada daging dan unggas. Kasus keracunan makanan pada C. perfringens ditandai dengan timbulnya kram perut dan diare sekitar 5 – 16 jam setelah memakan daging atau unggas yang terkontaminasi. Dengan bersporulasi, organisme ini dapat bertahan pada suhu tinggi selama pemasakan awal; spora berkecambah selama pendinginan makanan, dan bentuk vegetatif dari organisme ini jika makanan kemudian dipanaskan pada suhu 16 – 520 C.
   Gas gangren biasanya terjadi di lokasi trauma atau luka bedah yang baru. Permulaan gas gangren biasanya terjadi secara tiba-tiba. Sering kali pasien yang terinfeksi penyakit ini memiliki penyakit pembuluh darah (atherosclerosis atau pengerasan pembuluh darah), diabetes, atau kanker usus besar. Gas gangren ditandai dengan demam tinggi, nanah kecoklatan, gelembung gas di bawah kulit, perubahan warna kulit, dan bau busuk. Ini adalah bentuk paling langka dari gangrene, dan hanya 1.000 hingga 3.000 kasus terjadi di Amerika Serikat setiap tahun. Hal ini dapat berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Clostridium perfringens menghasilkan racun yang berbeda, empat diantaranya (alfa, beta, epsilon, iota) dapat menyebabkan sindrom yang berpotensi mematikan. Racun ini menyebabkan kerusakan pada jaringan, sel-sel darah, dan pembuluh darah.

No comments: