Pengertian
Rekrutmen
merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk
dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Maksud rekrutmen adalah untuk
mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi
akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap
calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi. Proses
rekrutmen berlangsung mulai dari saat mencari pelamar hingga pengajuan lamaran
oleh pelamar.
Rekrutmen dan
seleksi karyawan baru merupakan tantangan tersendiri bagi para manajer dan
direksi. Penerimaan karyawan baru akan membawa implikasi dalam pencapaian
tujuan perusahaan, maka harus dilakukan dengan prosedur yang baik dan objektif.
Faktor-faktor
ekonomi dan demografi dari angkatan kerja saat ini akan menjadi hal nyata yang
akan meningkatkan tantangan yang dihadapi manajer. Diperkirakan bahwa selama
dekade akan datang pertumbuhan angkatan kerja di Indonesia akan semakin
meningkat, namun di pihak lain perusahaan-perusahaan belum tentu sudah pulih
sepenuhnya. Dengan demikian, manajer dihadapkan pada upaya rekrutmen dan seleksi
yang ketat untuk mendapatkan karyawan baru yang terbaik dengan prosedur yag
absah.
Alasan-alasan
Dasar Rekrutmen
Rekrutmen
dilaksanakan dalam suatu organisasi karena kemungkinan adanya lowongan (vacancy)
dengan beraneka ragam alasan, antara lain:
© Berdirinya
organisasi baru;
© Adanya perluasan
kegiatan organisasi;
© Terciptanya
pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru;
© Adanya pekerja
yang pindah ke organisasi lain;
© Adanya pekerja
yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat sebagai tindakan
punitif;
© Adanya pekerja
yang berhenti karena memasuki usia pensiun;
© Adanya pekerja
yang meninggal dunia.
Rekrutmen dan
Pengaruh Nilai
Rekrutmen
merupakan fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting dan menarik karena
dalam praktek sangat dipengaruhi oleh tiga nilai utama yang saling berbeda dan
bahkan saling berlawanan satu sama lain. Tiga nilai tersebut meliputi:
1. Keadilan sosial (social
equity), termasuk affirmative action;
2. Efisiensi
manajemen (managerial efficiency);
3. Daya tanggap politik
(political responsiveness)
Pendukung
masing-masing dari ketiga nilai utama tersebut biasanya mempunyai tujuan dan
cara yang saling berbeda dalam memandang dan mendekati proses rekrutmen. Para
pendukung nilai keadilan sosial memandang rekrutmen sebagai langkah awal dalam
menempatkan lebih banyak pekerja yang berasal dari berbagai kelompok pada
pekerjaan pemerintah. Para pendukung nilai efisiensi administrasi memandang
rekrutmen sebagai proses melalui mana pekerja yang berkualitas ditarik ke
pekerjaan-pekerjaan pemerintah, atau sering digambarkan dengan ungkapan the
right man in the right place. Sedangkan para pendukung nilai daya tanggap
politis memandang rekrutmen para eksekutif politik sebagai sarana melalui mana
para pejabat terpilih dapat memperoleh dan memelihara pengendalian atas kaum
birokrat yang berpengalaman di instansi-instansi pemerintah. Faktor ekonomi
sangat memengaruhi rekrutmen karena akan menentukan penawaran para pelamar bagi
pekerjaan-pekerjaan pemerintah.
Berikut hubungan
kondisi ekonomi dengan rekrutmen:
No
|
Pertumbuhan
ekonomi
|
Resesi
ekonomi
|
1
|
Kelangkaan pelamar-pelamar
berkualitas
|
Melimpah pelamar-pelamar berkualitas
|
2
|
Tuntutan bagi promosi internal dan
rekrutmen eksternal tinggi
|
Tuntutan bagi promosi internal dan
rekrutmen eksternal rendah
|
3
|
Rekrutmen lebih terbuka dan
terus-menerus
|
Rekrutmen disusun atau ditargetkan
untuk okupasi-okupasi yang masuk kategori terbatas
|
No comments:
Post a Comment